Menulis itu media katarsisku ...

Blog Pribadi Puji Nurani :

Sketsa sederhana tentang hidup yang sederhana ...

Menulis itu Media Katarsisku ....

Aku sangat suka .. sangat suka menulis .....
Aku tak memerlukan waktu khusus untuk menulis ..
Tak perlu menyepi untuk mendapatkan ilham ........
Atau menunggu dengan harap cemas pujian dari orang lain
agar tak jera menulis ......

Ketika aku ingin menulis, aku akan menulis tanpa henti...
tanpa merasa lelah ...
tanpa merasa lapar ...
Namun jika aku tidak menulis,
maka itu artinya aku memang sedang tidak mau menulis...

Kala kumenulis,
Aku alirkan pikiranku melalui ketukan keyboard
ke dalam layar dunia virtual aku berkontemplasi ....
Aku tumpahkan perasaanku ke dalamnya ....
yang sebagiannya adalah jiwaku sendiri ....

Lalu ... aku menemukan duniaku yang indah ...
duniaku yang lugu dan apa adanya ......
duniaku yang sederhana .........
yang aku tak perlu malu berada di dalamnya .....
Karena aku adalah kesederhanaan itu sendiri .....

Aku suka dengan cara Allah menciptakanku ...
alhamdulillah .......

Friday, August 30, 2013

Saat ada awal, maka akan selalu ada akhir



Well ...
Kinda sad somehow ...
But I have to tell you this ..

* * * * * * 

 Aku suka dan berbakat  menulis ...
Aku rasa itu sudah jelas. Tapi engkau tak pernah tahu bagaimana perasaanku terhadap aktifitas menulis itu.
Aku akan menulis dan terus menulis jika itu memang dapat membahagiakan hatiku, meredakan tekanan  entah apa yang kadang kala menghimpit perasaanku.
Tapi aku tak akan segan menghentikan sama sekali kesenanganku terhadap menulis, jika memang aku rasa perlu, dan ada ketidak nyamanan yang aku rasakan

Aku menggunakan kemampuaku mengolah kata-kata, menjalin kalimat demi kalimat menjadi sebuah tulisan yang menarik, sebagai modalku memasuki dunia maya. Dengan sangat mudah aku memasuki dunia palsu itu, dan dengan mudah pula aku diterima oleh banyak orang entah siapa yang menjadi penghuni dunia maya itu. 

Sejak milist, group BBM, Facebook, dan terakhir Kompasiana. Semua sosmed itu dengan mudah aku masuki, dengan mudah aku beradaptasi, dan dengan mudah pula aku memiliki banyak sekali teman yang selalu merespons dengan antusias segala apapun yang aku posting. Mengapa hal itu bisa terjadi ? aku rasa karena meski di dunia maya, setiap orang memiliki hak untuk menilai dan memilih siapa orang yang dinilai cukup baik untuk dijadikan teman.   Tentu saja aku merasa senang dan bahagia, karena aku terpilih untuk menjadi teman yang mereka anggap baik.

Lalu aku menulis, dan terus menulis. Engkau harus tahu, bahwa saat aku menulis, aku tak pernah main-main. Meski topiknya sederhana, aku tetap menuliskannya dengan serius. Aku baca lagi, aku edit lagi, aku posisikan diriku sebagai pembaca dengan daya nalar rendah, agar aku dapat menilai, apakah tulisanku dapat dimengerti semua pihak ataukah tidak. 

Namun sayang, terlalu banyak keburukan di dunia ini ...
Keburukan  yang memaksaku berhenti melanjutkan aktifitas yang sangat aku cintai ini.

No, it is not you my dearest friend that make me felt so uncomfortable. Bagaimana mungkin aku menyalahkan orang lain untuk ketidak nyamananku. It is me that makes me feel that way. Aku tak mau menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi dalam hidupku.  Lebih mudah jika aku mengoreksi diriku sendiri.

Mungkin aku agak lebih sensitif akhir- akhir ini, sehingga perubahan suasana sekecil apapun sangat mempengaruhi perasaanku. Dan sedikit saja perasaanku terganggu, hilang sudah semangatku menulis, terbang entah kemana ...

Bersambung ...