Di berbagai lingkungan yang saya temui, selalu saja saya dapati
jumlah populasi laki-laki lebih sedikit dari jumlah populasi wanitanya. Dulu
sewaktu saya masih bersekolah, kelas-kelas tempat saya belajar selalu
didominasi murid perempuan. Saat kuliah juga begitu. Banyakan mahasiswinya
daripada mahasiswanya. Setelah dewasa, bekerja, berkeluarga, bertetangga ,
keadaan tak jauh berbeda. Jumlah bayi perempuan yang dilahirkan tetap melebihi
jumlah bayi laki- laki. Dari dulu sampai sekarang komposisinya tak pernah
berubah.
Menurut sahibul hikayat, perbandingan populasi laki-laki
dibanding populasi perempuan dalam rentang usia yang sama di seluruh dunia
adalah 1 : 3. Artinya, jumlah perempuan adalah tiga kali lipat jumlah
laki-laki. Satu laki-laki dikelilingi 3 perempuan.
Katakanlah data perbandingan jumlah populasi tersebut valid, hal
ini dapat dijadikan alasan yang sangat tepat bagi laki-laki untuk berpoligami,
karena bukankah jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki? . Artinya
akan banyak perempuan yang tidak kebagian laki-laki untuk dinikahi.
Secara hitung-hitungan yang ngasal, memang kelihatannya seperti
itu. Satu orang laki-laki menikahi tiga perempuan. Sederhana saja, semuanya
kebagian dan habis perkara. Tapi kan masalahnya tidak sesepele itu. Berapa
banyak sih perempuan di dunia ini yang sudi dimadu, sementara di lain pihak,
tidak semua laki-laki juga punya keinginan menikah ganda. Banyak
laki-laki yang setia di muka bumi ini lho, termasuk sahabat-sahabat saya semuanya setia-setia, dijamin deh ..
Kepunahan kromosom Y
Kemarin saya membaca berita yang melansir hasil penelitian yang
lumayan mengejutkan, tentang ancaman kepunahan populasi laki-laki dari atas
muka bumi ini. Asli nggak kepikiran kalau laki-laki bakal punah. Namun setelah
membaca berita itu, saya jadi setengah percaya, karena tanda-tandanya sudah
mulai tampak dari sekarang. Ya itu tadi, makin sedikit saja bayi
laki-laki dilahirkan dibanding bayi perempuan.
Menurut ilmu Hereditas yang saya pelajari di SMA dulu, jenis
kelamin laki-laki ditentukan oleh kromosom jenis Y. Saya masih ingat penjelasan
Bapak Guru Biologi waktu itu , bahwa rumus kromosom untuk jenis kelamin
laki-laki adalah XY, sementara perempuan adalah XX, yang semua kromosom itu
diwariskan dari Ayah-Ibunya. Dari rumus ini, orang –orang lantas menginterpretasikannya
secara sentimental : Ayah (laki-laki) itu bersifat tegas namun egois, sementara
seorang ibu (perempuan) selalu bersikap adil dan sayang kepada anak-anaknya,
baik laki-laki maupun perempuan , hehee … selalu ada celah untuk pembenaran sifat
gender ya ?
Masalahnya, menurut peneliti Genetika dari Universitas La Trobe
– Australia, Professor Jenny Graves, kromosom Y yang menentukan jenis kelamin
laki-laki tersebut memiliki sifat yang kurang stabil. Kromosom ini mengalami
penyusutan yang sangat signifikan setelah berevolusi selama jutaan tahun.
Menurut penelitian Graves, sekitar 166 juta tahun yang lalu, kromosom laki-laki
memiliki 1.999 gen, namun sekarang hanya tersisa 45 gen saja
(http://teknologi.news.viva.co.id/news/ ).
Hal ini bisa terjadi karena dominasi kromosom X terhadap
kromosom Y yang menyebabkan jumlah kromosom Y semakin menurun (hmm .. Inilah
sisi keperkasaan wanita, kawan ! ) , selain itu ketidak stabilan kromosom Y
terjadi karena testis dinyatakan kurang baik bagi proses perbaikan kromosom Y.
Maksudnya begini : dalam proses pembuahan, terjadi mutasi, pembatalan, dan
penyisipan dalam testis, yang menyebabkan kromosom Y tidak dapat bergabung
dengan sel telur yang sudah terseleksi. Walhasil, seleksi tidak berjalan dengan
baik sementara pembuahanpun tidak berhasil. Yang parah, dalam proses ini
kromosom Y malah berubah ujud menjadi kromosom X, dan yang lebih parah lagi,
kromosom Y malah mengalami kematian.
Akan muncul jenis Hominid baru
Jangan dulu khawatir, penyusutan kromosom Y
tidak akan memusnahkan spesies manusia dari jenis laki-laki begitu saja dari
muka bumi. Masih ada harapan baru. Yang akan mengalami kepunahan hanya jenis
laki-laki seperti yang ditemui sekarang ini. Kromosom Y memang akan mengalami
penyusutan , namun akan terus berevolusi. Nah evolusi ini akan mengubah
komposisi kimiawi dalam kromosom Y, yang pada jangka panjang akan membentuk
kromosom Y jenis baru. Kromosom Y jenis baru ini, jika berhasil membuahi sel
telur, akan menghasilkan individu manusia dari jenis yang baru juga, dan
kemungkinan individu baru tersebut akan memiliki sifat-sifat yang lebih unggul
dari sifat laki-laki generasi sebelumnya.
Yah, tapi itu kan kata Professor. Kita lihat saja nanti, apakah
penelitiannya akan terbukti ataukan tidak. Namun kelihatannya akan sulit bagi
kita melihat hasilnya, karena semua yang diprediksi Professor Graves itu baru
akan terjadi 5 juta tahun yang akan datang. Masih lama banget, bête kan
nungguinnya? Jadi sekarang santai saja dulu, tidak usah panik atau berpikir
yang ekstrem semisal menimbun laki-laki ( memangnya solar, ditimbun ! ). Lebih
baik sayangi saja kaum pria yang jumlahnya makin sedikit saja dari hari ke hari.
Bagaimana, setuju ? ^ ^
Salam sayang,
anni
Berarti suami bisa dong maksimal 4, hehehe...
ReplyDelete