“ Keren-keren kok pake hape Cina ? “
“ Lho, memangnya kenapa kalau hape
Cina ? “
“ yaa… nggak apa-apa sih, cuma aneh
aja … “
“ aneh gimana ? “
“ HP Cina kan alay ?! “
“ ….. ??!! “
——————————————————————————————————–
Itulah sepenggal percakapan yang
sekilas saya dengar di sebuah toko ponsel saat saya mereparasikan ponsel saya
yang error beberapa waktu lalu. Mendengar percakapan singkat sepasang muda-mudi
itu, saya malah jadi tertarik untuk memperhatikan ponsel-ponsel produk Cina
yang marak terpajang di meja display. Saya jadi penasaran, mengapa anak gadis
itu berpendapat bahwa hape Cina itu alay (norak).
Hebatnya hape buatan Cina menurut
pendapat saya (orang awam )
Luar biasa ! hanya itu komentar yang
terlintas di pikiran saya saat memperhatikan satu persatu gadget buatan Cina
yang terpajang di meja etlase di depan hidung saya. Semua penampilan gadget itu,
keren-keren dan catchy. Dari ponsel, smartphone, tablet, dll, semuanya
bagus-bagus sampai betah memandangnya berlama-lama. Buat orang seperti saya
yang nggak ngerti mana barang original dan mana barang tiruan , akan sangat
mudah untuk merogoh kantong dan membeli barang-barang itu karena terpikat oleh
harganya yang murah meriah dan tampilan luar yang elegan.
Berbeda dengan merek-merek gadget
yang sudah terkenal dan namanya memang sudah established, gadget buatan Cina
sulit diingat saking banyak ragamnya dan tidak spesifik. Atau mungkin
spesifiknya justru terletak pada sulit diingatnya itu ? yah siapa yang tahu.
Namanya juga taktik dagang. Siapa juga orangnya yang mau mengingat merek :
BStar, Dezzo, Gvon, K-Touch. Kfone, Maxtron, Micxon, Taxco (kok mirip nama
merek ayam goreng atau nama perusahaan pengeboran minyak yaa ? hehee … ), dll
yang namanya ajaib-ajaib. Kalau merek Mito (nah kalau yang ini, mirip merek
tissue.. ) , Cross, Huawei, dan Nexian, mungkin sudah lumayan familiar lah,
tapi selebihnya ? nggak sanggup deh kalau harus mengingatnya satu persatu,
kecuali kalau kita adalah pebisnis gadget. Oh iya teman-teman, maaf ya kalau
dalam tulisan ini saya banyak menyebut berbagai merek dagang, bukan promosi
lho, tapi biar jelas saja ilustrasinya.
Ponsel Bintang lima dengan harga
kaki lima
Gadget buatan Cina memang
mengagumkan, padahal konon katanya semua barang itu adalah tiruan dari merek
barang-barang serupa yang sudah lebih dahulu terkenal. Modelnya,
spesifikasinya, bahkan sampai nama mereknya pun, dibuat sangat mirip dengan
barang-barang yang ditiru. Sebagai contoh, ada smartphone buatan Cina yang
bermerek Blueberry dan Blackjelly, yang bentuk dan namanyanya sangat mirip
dengan Blackberry yang terkenal itu. Saking miripnya, kalau ada orang yang
memakai smartphone itu, sekilas tak akan ada orang yang mengira bahwa itu
adalah gadget buatan Cina alih-alih Blackberry yang sungguhan. Benar-benar
mirip, bahkan bentuk huruf mereknya pun dibuat persis sama. Jadi kagum
bercampur geli melihatnya.
Tak hanya merek yang sangat mirip,
saya perhatikan tampilan luar dari gadget buatan Cinapun luar biasa persis
dengan gadget-gadget yang memang sudah terkenal. Ada ponsel dan smartphone yang
sangat mirip Blackberry Torch, mirip Sony Xperia, Nokia Lumia, ada tablet yang
mirip luar biasa dengan Samsung Galaxy Tab, dll, asli mirip banget, sampai saya
betul-betul merasa heran. Saking penasarannya, saya meminta mbak-mbak cantik
penjaga toko itu untuk mengambil salah satu tabs yang warna dan bentuknya
sangat mirip dengan Samsung Galaxy Tabs milik saya. Lalu saya bandingkan, dan
hasilnya betul – betul precise ! nggak ada bedanya sama sekali, kecuali
mereknya. Ibaratnya nih, kalau dua barang itu ditukar, nggak bakalan ada yang
curiga.
Kemiripan yang sangat dalam bentuk
dan warna dengan merek terkenal saja sudah luar biasa menurut saya. Ini masih
ditambah dengan harganya yang sangat menakjubkan murahnya. Bayangkan misalnya
ada mahasiswa yang ingin memiliki ponsel atau smarthphone Nokia atau Sony yang
harganya diatas 5 jutaan, tapi nggak kebeli karena mahasiswa kan keuangannya
masih ditopang orang tua. Jangan khawatir, dia akan memperoleh tiruannya buatan
Cina yang tampilannya dan kemampuannya sangat mirip dengan gadget idamannya,
dengan harga 600 ribu rupiah saja.Atau contoh lainnya adalah tiruan Samsung
Galaxy Tab yang sgala-galanya dibuat super mirip dengan aslinya. Kalau harga
Galaxy Tabs sekitar 4 jutaan, maka tabs tiruan buatan Cina, boleh dibayar 1
jutaan saja, itupun masih bisa ditawar ! .Nah, kalau gadget itu sudah di
tangan, tak akan ada yang mengira bahwa itu adalah gadget tiruan, apalagi kalau
penampilan mahasiswa itu keren dan pede, semakin nggak akan ada yang nyangka
deh, beneran !
Apakah gadget buatan Cina memang
abal – abal ?
Melihat maraknya serbuan gadget
buatan Cina saja, kita sudah dapat menyimpulkan bahwa Cina adalah Negara yang
hebat dalam memproduksi barang-barang manufaktur, dan sangat sulit disaingi
oleh negara manapun. Amerika Serikat yang Negara adidaya dalam segala bidang,
dan negara-negara Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa saja ,sangat gentar pada
kemajuan ekonomi Cina. Apalagi negara lain, bagaimana coba cara mengejar
kemajuan Cina yang sangat dahsyat itu?
Di satu sisi barang-barang buatan
Cina, dalam hal ini gadget, harus diakui memang kebanyakan sekadar meniru dan
memodifikasi sana-sini dari model yang sudah ada. Jadi tak usah heran kalau
kualitasnya sangat jauh di bawah kualitas gadget yang ditirunya. Namun benarkah
produk Cina sedemikian abal-abal , tak berkualitas sama sekali ? kebanyakan
orang memang berpendapat seperti itu. Buktinya, setiap saya menyentuh gadget
apapun yang buatan Cina, selalu saja dicegah oleh Mbak cantik penjaga toko itu.
Alih-alih menunjukkan gadget buatan Cina, sang penjaga toko selalu mengarahkan
perhatian saya pada merek-merek seperti Nokia, Sony, Samsung, LG, HP, Apple,
dll yang memang sudah tak asing lagi. Saya tidak tahu, apakah Mbak cantik itu
ingin agar saya membeli barang yang bermerek dengan harga yang mahal demi
keuntungan tokonya, ataukah ia ingin agar saya membeli barang yang memang
kualitasnya tak perlu diragukan lagi ? saya hanya bisa menduga-duga dalam hati
saja.
Saking penasarannya, di rumah saya
mencoba membuka-buka referensi tentang gadget buatan Cina, dan hasilnya memang
seperti yang sudah saya duga. Tidak semua gadget produksi Cina abal-abal.
Banyak juga yang menjaga kualitas, terutama untuk gadget yang dipasarkan ke
Jepang, mengingat konsumen negeri matahari terbit itu sangat selektif dan
cerewet dalam membeli barang. Sekali saja suatu barang yang dibeli bercela, maka
dalam waktu singkat, cela itu akan menyebar ke seantero negeri. Ini berarti
kematian bagi produk tersebut. Jangan harap akan ada importir yang mau menerima
barang itu sampai kapanpun. Ini artinya, Cina pun sesungguhnya mampu dan mau
memproduksi barang (gadget) yang berkualitas baik.
Jika sampai hanya barang abal-abal
belaka yang ada di pasaran Indonesia, itu sebenarnya tak lepas dari kesalahan
konsumen Indonesia sendiri yang kurang concern pada mutu suatu barang. Konsumen
Indonesia banyak yang mementingkan gengsi tapi sesungguhnya tak bermodal.
Akhirnya diambillah jalan pintas. Biar murah meriah yang penting mirip. Toh tak
akan ada yang bertanya-tanya terlalu jauh tentang harga dan merek gadgetnya,
kecuali jika dia punya teman yang sangat usil dan kepo.
Lalu mengapa Hape Cina dijuluki Hape
alay ?
Penyebabnya, selain kualitasnya yang
tidak terlampau bagus, harganya yang super murah, juga ini nih yang paling
penting : fitur nya berlebihan alias norak banget. Banyak gadget Cina yang
dilengkapi dengan fitur yang ajaib-ajaib, yang tidak terlalu penting juga, yang
bahkan di gadget aslinya sendiri, fitur semacam itu tidak ditemukan. Dengan
kata lain, banyak produsen Cina yang tidak hanya pandai meniru, namun juga
pandai memodifkasi barang produksinya, sehingga dalam beberapa sisi melebihi
barang yang dia tiru. Lalu apakah ini menyalahi aturan ? menurut saya sih,
apapun alasannya, plagiarism itu salah, karena melanggar hak intelektualitas
seseorang atau suatu lembaga. Tapi bagaimana jika justru produk tiruan itu sudah
sedemikian dimodifikasi dan malah menguntungkan konsumen ? apakah masih
menyalahi aturan ? dan kalau menyalahi aturan, aturan mana yang dilanggar ?
apakah ada aturan khusus yang dikeluarkan oleh organisasi perdagangan dunia –
WTO ? jika ada, mengapa hal ini berlangsung terus ? apakah karena Cina memiliki
posisi sedemkian kuat dalam badan dunia tersebut ? wah, kalau masalah ini
dibahas, saya harus menulis artikel baru nih kelihatannya :)
Balik lagi ke soal gadget Cina yang
dilengkapi dengan fitur fitur ajaib, ternyata inilah yang membuat barang-barang
tak berdosa itu dijuluki Hape alay, karena memang norak banget alias
berlebihan. Yaa … kaya kelakuan anak alay, kurang lebih seperti itu.
Berkat fitur unik yang ada di gadget
made in Cina, akhirnya ada kesan seakan-akan semua gadget itu memiliki karakter
tersendiri ( yang harus diakui memang sangat menjual bagi konsumen ). Fitur
yang dimaksud adalah TV Tuner, Dual sim (sesama GSM, sesama CDMA, bahkan GSM
dan CDMA), tiga SIM, E-Book Reader, Sensor gerak (contohnya Cross CB 83AT),
Mobile Tracking, Enskripsi berkas di kartu memori (password), dan sebagainya.
Fitur ini memang belum pernah ada sebelumnya di ponsel anyar seperti Nokia,
Sony Ericsson, Motorola, LG, dan Samsung. Bisa dikatakan bahwa ponsel buatan China
adalah pelopor untuk setiap fitur unik tersebut.
Tapi
ini yang paling asyik dari gadget buatan Cina : Memiliki kompabilitas
terhadap perkembangan teknologi. Kompabilitas yang dimaksud adalah
penggunaan aksesoris ponsel yang dapat dipasang dengan aksesoris lain seperti
usb yang sama dengan usb card reader, sambungan charger yang sama dengan Nokia,
dan sambungan audio headset 3.5 mm yang kompatibel dengan mp3 player.Ini
dimaksudkan agar ponsel dapat digunakan dengan aksesoris apa saja ( tidak
khusus seperti Nokia dan Sony Ericsson yang mempunyai sambungan khusus ) yang
fleksibel. Selain itu, mode USB yang ada pada ponsel buatan China ada 4 yaitu
Removeable Disk (Flashdisk), Webcam, COM Port (untuk modem HP), dan koneksi
Java (untuk istalasi aplikasi Java via komputer. (affandymuradsite.blogspot.com).
Nah, menarik bukan ? menarik sekaligus alay ! karena jadi mirip mainan
anak-anak, hehee ….
Orang
yang memang memerlukan gadget untuk hal-hal yang sangat penting, seperti untuk
mengajar, untuk bisnis, dan untuk menjalankan proifesi penting lainnya, mana
mau membeli gadget dengan fitur bejibun seperti itu.
Terserah anda, mau membeli fungsi
atau gengsi ?
Ikhwal pernyataan gadis cantik
kepada teman laki-lakinya di awal percakapan tulisan ini, saya rasa dalam selera
memilih barang, tidak ada bedanya antara orang keren dan orang kurang keren.
Semua orang tak peduli cakep atau sedang-sedang saja, memiliki selera dan motif
sendiri-sendiri dalam memilih barang kebutuhannya. Bagi saya pribadi,
fungsi sebuah benda tak ada hubungannya dengan martabat saya sebagai manusia.
Bisa saja suatu benda memiliki merek ternama dan mahal harganya, serta memiliki
fungsi sesuai dengan yang saya harapkan. Namun sebaliknya, ada juga barang yang
bisa dibeli dengan harga relatif terjangkau, namun memiliki fungsi yang tak
begitu beda dengan barang serupa yang harganya jauh lebih mahal. Kalau sudah
begini, terus terang saya memilih fungsi ketimbang gengsi. Yang penting barang
itu berkualitas dan awet. Karena bagi saya, suatu benda itu gunanya untuk
memudahkan pekerjaan atau aktifitas saya. Hanya itu. Soal gengsi, kalau kita
memakai barang mahal yang bermerek tapi nggak pantas, apalagi sampai memaksakan
diri dalam memilikinya, ya akhirnya jadi alay juga kan ?
Zaman sekarang, membeli suatu barang
semisal gadget memang jadi ruwet. Orang jadi tidak lagi melulu memikirkan
kualitas dan fungsi barang tersebut, tapi malah jadi mengait-ngaitkan dengan
gengsi dan status sosial. Boleh dibilang ini adalah akibat langsung dari
pengaruh era globalisasi yang membuat manusia berperilaku konsumtif dan
hedonik. Yang penting gaya dan senang.
Tapi
bagaimana ya, dipikir-pikir, memangnya salah ya membeli produk Cina yang gaya
dari segi penampilan namun rapuh dalam kualitas ? buktinya banyak kok orang
yang memakai gadget Cina dan gadget tersebut awet sampai 2 tahun. Setelah itu
rusak , dia membeli gadget yang baru, yang lebih keren dalam tampilan ,juga
lebih murah. Lagi pula memangnya anda mau, memiliki barang sekualitas Ipad dari
Apple yang harga dan kualitasnya selangit , dan menggunakannya sampai
bertahun-tahun ? apa tidak bosan ? lagi pula setelah 2 tahun kebanyakan
barang-barang yang gengsinya setinggi langit itupun rusak juga kan ? dan asal
tahu saja, banyak sekali gadget bermerek ternama semisal Blackberry, Nokia, dan
Sony yang mereknya begitu berwibawa, namun sesungguhnya dibuat di pabrik-pabrik
di Cina ! nah jadi bingungkan ? sama saya juga bingung. Soalnya pas di toko
hape kemarin itu, saya kan ingin membeli gadget Cina yang menurut saya bagus
banget, tapi dilarang sama suamiku.
“
Ibu ini ngapain beli barang kaya gitu ? baru kemarin beli yang lebih bagus, kok
mau beli lagi ? jangan tergoda sama penampilan dong Bu “,
begitu kata suamiku.
Hmm
… betul juga ya, jangan-jangan saya sudah mulai ketularan gaya hidup konsumtif
nih. Wah bahaya. Oke teman-teman, sekian tulisan ringan dari saya. Selamat
beraktifitas ya, semoga hidup kita lebih bermanfaat bagi orang lain :)
Salam sayang,
anni
No comments:
Post a Comment