Tentang Noni Gadis Berdada
Indah
Kasihan deh Noni. Salah apa dia,
sampai sering dituding-tuding sebagai penyebab gangguan keseimbangan
kosmik di lingkungan RW tempat kami tinggal. Noni baru 18 tahun, berwajah
manis, berkulit kuning langsat. Tubuhnya mungil, tapi bentuk dadanya itu lho,
sangat mencengangkan. Besar, indah, dan seksi sekali.
Jangankan laki-laki ( yang jika
berpapasan dengan gadis ini , tidak bisa tidak, pasti menyempatkan diri
mengerling gunungan seksi di dada Noni ), perempuan saja pun banyak yang
berdecak kagum melihat ukuran payudara siswa kelas 3 SMA ini. Tapi
perempuan-perempuan itu kebanyakan merasa dengki dan merespons dengan penuh
kecurigaan. Dengki dan curiga jangan-jangan para suami dan para kekasih jadi
berkhayal tentang dada ranum si kembang desa.
Si pemilik dada seksi sendiri tidak
terlalu concern dengan anugerah indah yang dia miliki. Dia bersikap biasa-biasa
saja. Noni memang bukan gadis yang genit. Terlalu ramah juga tidak. Pokoknya
perilakunya cukup wajar dan sopan. Kalaupun dia suka agak lincah, ya namanya
juga anak abege sekolahan, lumrah saja anak seusia itu bersikap lincah dan
aktif.
Ketidak concern- an dia terhadap
dadanya terlihat dari cara dia berjalan. Lempeng saja, dan tak acuh ketika
berpapasan dengan laki-laki yang memandang dadanya dengan penuh minat. Mungkin
dia berpikir tidak ada yang salah dengan semua itu, toh laki-laki dan perempuan
selalu bereaksi sama ketika berpapasan jalan dengannya. Jadi Noni menganggapnya
sebagai sebuah kelaziman. .Ada satu kejadian yang semakin
menguatkan dugaan saya bahwa Noni memang tidak ngeh dengan keindahan yang
menggunung di dadanya.
Begini ceritanya. ...
Pada suatu pagi, pagi-pagi banget,
terdengar keributan dari rumah sebelah. Ribut adu mulut cekcok gitu.
Swear saya tidak bermaksud menguping keributan itu, tapi berhubung suara mereka
kenceng banget, ya apa boleh buat, terdengar juga dong. Nah, suami istri
pasangan muda itu ternyata meributkan dada si Noni. Pasalnya sang Istri merasa
cemburu berat, karena kemarin suaminya bertubrukan badan dengan Noni di gang
kompleks yang sempit. Ya saya sendiri terus terang meragukan motif sesungguhnya dari
tubrukan itu. Apakah murni kecelakaan, ataukah ada faktor kesengajaan dari sang
suami. Ini kan bukan sembarang tubrukan. Tubrukan badan dengan Noni gitu loh,
bapak-bapak mana yang bakal menghindar ?. Lalu dengan bodohnya, itu si suami
malah menceritakan insiden itu pada istrinya. Ya jelas saja, istrinya
jadi sewot nggak karuan. Salah suaminya juga sih, kenapa kejadian kayak
gitu kok dibilang-bilangin. Mustinya kan, sudahlah diam saja dan
dinikmati. Itu baru benar. Sementara Noni ? dia cuek saja, lha wong nggak
merasa berbuat apa-apa. Buktinya jam setengah tujuh, dengan santainya dia
berjalan kaki pergi ke sekolah dengan ceria melewati rumah yang sedang panas
itu.
Sayangnya itu bukan kejadian
pertama. Masih banyak lagi pertengkaran suami-istri dan putusnya hubungan
percintaan, gara-gara dada Noni. Semuanya bermuara dari kecemburuan
membabi-buta para perempuan itu. Saya merasa beruntung, pada saat kejadian ini
berlangsung, saya masih berstatus gadis remaja. Masih kuliah, dan tentu saja
belum bersuami. Jadi saya terhindar dari cemburu buta :D
Tentang Payudara Perempuan
Ukuran dada sebagaimana ukuran
anggota badan yang lainnya, sifatnya genetis. Menurun dari generasi ke
generasi. Jika Noni memiliki payudara indah, tentu karena faktor
keturunan, baik dari garis Ayah atau dari garis Ibu. Banyak perempuan yang rela
mengeluarkan puluhan juta untuk mendapatkan ukuran dan bentuk dada semolek dada
Katy Perry. Demi apa ? demi menunjang penampilan dan rasa percaya diri. Karena
memang faktanya, banyak laki-laki yang menjadikan ukuran dan keindahan
payudara seorang perempuan sebagai standar kecantikan sesuai dengan selera
mereka.
Namun sebagian perempuan lainnya menganggap
bahwa kecantikan dan keseksian dirinya sama sekali tidak tergantung pada ukuran
payudaranya. Perempuan-perempuan ini, cukup merasa percaya diri dan tampil
cantik dengan payudara yang biasa-biasa saja, namun dengan tubuh yang sehat,
kulit yang bersih, senyum yang menawan, otak yang cerdas, sikap yang santun,
dan hati yang baik. Sebaliknya, tidak semua laki-laki otomatis berselera pada
perempuan berdada besar. Ada juga laki-laki yang justru merasa geli dan risi .
Jika kita melihat kultur asli
beberapa etnik yang ada di negeri kita, memang harus diakui bahwa ada beberapa
suku bangsa di Indonesia ini yang menetapkan ukuran, bentuk, dan keindahan
payudara, disamping ukuran dan bentuk bokong serta betis, sebagai standar
kecantikan perempuan, selain tentu saja raut wajah. Laki-laki Sunda
umpamanya, selalu tertarik pada dada dan bokong perempuan. Mereka punya banyak
istilah untuk menggambarkan keseksian perempuan, dengan istilah denok, donto,
montok, dll, yang kesemuanya kurang lebih bermakna kemolekan tubuh perempuan
terutama dibagian dada dan bokongnya. Sementara suku bangsa yang lain, saya
yakin tak kalah hebohnya :)
Sejak peradaban kuno, payudara
perempuan selalu menarik perhatian umat manusia dimanapun berada. Mereka
memandang payudara sebagai bagian suci seorang perempuan, dan menjadikannya
sebagai simbol kesuburan. Namun zaman sudah berubah. Pandangan manusiapun tentu
sudah banyak bergeser, tak lagi memandang payudara sebagai benda sakral.
Namun apapun alasannya, berbahagialah perempuan yang dikaruniai ukuran
dada yang besar, indah, dan seksi. Ini adalah anugerah yang sangat indah, yang
tidak semua perempuan beruntung memilikinya. Oleh karenanya memelihara,
merawat dan menjaga kesehatannya adalah cara yang paling tepat untuk
menunjukkan rasa syukur pada Sang Maha Pencipta.
Payudara memang memiliki daya tarik
yang sangat kuat terhadap lawan jenis. Namun bukan untuk tujuan itu saja
Allah menciptakan payudara. Allah memilih beberapa perempuan untuk dititipi
payudara yang sangat indah, justru untuk menguji kebaikan akhlaknya. Apakah dia
akan menggunakannya dengan cara yang sesuai dengan keridhoan Nya, seumpama
untuk memberi ASI kepada bayinya, dan untuk menyenangkan suaminya ? ataukah
sebaliknya, menggunakan keindahan tubuhnya untuk menangguk uang sebanyak-banyaknya
dari dompet laki-laki lancung yang mudah mengumbar syahwat ?
Namun demikian, perempuan yang tidak
memiliki payudara seindah itu, tak perlu merasa khawatir. Sejuta keindahan
masih sangat banyak kita miliki. Keindahan yang tak kalah mempesona dan seksi
dibanding seonggok daging di dada kita. Dan percayalah , kita juga akan
mendapatkan cinta dan kekaguman yang sama besarnya dengan cinta dan kekaguman
yang dimiliki para perempuan berdada indah. Semuanya terpulang pada kita.
Apakah kita termasuk perempuan yang menyadari keindahan kita, ataukah tidak.
Nah, selamat mencari keindahan di tubuh dan hati kita, dan selamat mensyukuri
nikmat Allah ya teman-teman :)
Salam sayang,
No comments:
Post a Comment