Menulis itu media katarsisku ...

Blog Pribadi Puji Nurani :

Sketsa sederhana tentang hidup yang sederhana ...

Menulis itu Media Katarsisku ....

Aku sangat suka .. sangat suka menulis .....
Aku tak memerlukan waktu khusus untuk menulis ..
Tak perlu menyepi untuk mendapatkan ilham ........
Atau menunggu dengan harap cemas pujian dari orang lain
agar tak jera menulis ......

Ketika aku ingin menulis, aku akan menulis tanpa henti...
tanpa merasa lelah ...
tanpa merasa lapar ...
Namun jika aku tidak menulis,
maka itu artinya aku memang sedang tidak mau menulis...

Kala kumenulis,
Aku alirkan pikiranku melalui ketukan keyboard
ke dalam layar dunia virtual aku berkontemplasi ....
Aku tumpahkan perasaanku ke dalamnya ....
yang sebagiannya adalah jiwaku sendiri ....

Lalu ... aku menemukan duniaku yang indah ...
duniaku yang lugu dan apa adanya ......
duniaku yang sederhana .........
yang aku tak perlu malu berada di dalamnya .....
Karena aku adalah kesederhanaan itu sendiri .....

Aku suka dengan cara Allah menciptakanku ...
alhamdulillah .......

Thursday, April 18, 2013

Memperbaiki Keturunan dengan Menikahi Orang Cakep ^__^


Dunia ini kadang aneh, sulit dimengerti. Namun justru dengan keanehannya itu, hidup jadi lebih beragam, beraneka rasa dan semakin indah untuk dinikmati. Contoh keanehan yang sering kita lihat adalah fenomena pasangan yang level wajahnya tidak seimbang. Begini maksud saya :

Kalau kita melihat ada pasangan yang wajahnya sama-sama cakep, laki-lakinya ganteng dan perempuannya cantik, maka yang terlintas di hati kita adalah perasaan kagum dan senang melihat keindahan itu, lalu terucap komentar, ” Pasangan ini sungguh serasi”. Tapi pemandangan seperti itu sudah biasa, tidak aneh lagi. Sudah jamaklah . Yang aneh itu kalau Laki-lakinya sama sekali tidak ganteng sementara perempuannya sangat cantik. Atau sebaliknya, laki-lakinya ganteng sementara ceweknya lumayan jelek. Nah ini baru mengherankan. Dari analisis yang saya lakukan sambil lalu berdasarkan pengamatan yang juga sangat iseng, saya menyimpulkan ada beberapa penyebab terjadinya fenomena unik ini.

1. Cinta itu buta. Percayalah

Hari gini masih ngomongin blinded love. Terdengar klise ya tapi  begitulah kenyataannya. Banyak pasangan kekasih  yang level wajahnya tidak seimbang, lalu menikah dan menjadi pasangan yang bahagia. Mereka saling mencintai dengan tulus tanpa ada motif apapun dibalik itu. Asli berdasarkan cinta tidak ada yang lain. Saya yakin untuk kasus seperti ini, pihak yang punya wajah kurang beruntung, baik laki-laki atau perempuan, biasanya memiliki kepribadian yang memesona. Semisal baik hati, lembut, penuh perhatian, hangat, dapat diandalkan, dll, yang membuat pasangannya yang berwajah cakep jadi merasa nyaman, merasa dicintai dan berbahagia ketika berada disisinya.

Orang yang sirik pasti akan bilang, ” Ya iyalah baik hati dan tidak sombong. Lha wong jelek gitu. Lagian dia pasti banyak duitnya makanya ceweknya cakep banget. Coba kalau udah jelek, songong, tongpes, bau lagi ! siapa yang mau ? ” . Pernyataan itu mungkin ada benarnya. Tapi kadang bukan itu alasannya. Banyak kok orang ganteng di dunia ini yang baik hati dan banyak duitnya, tapi tetap menjomblo alias sulit mendapatkan pendamping hidup. Cinta itu sering tak ada alasannya. I love you, and that’s all. Makanya tidak peduli jelek, kalau sudah cinta dan cocok, terserah apa kata dunia. Toh soal kebahagiaan bukan orang lain yang mengukurnya.

2. Ada gula ada semut. Ada duit ada cewek imut.

Nah ini baru pembicaraan soal alasan duniawi. Terlalu mudah ditebak alasan seorang perempuan cantik jelita yang mau menikahi atau sekedar menjadi gula-gula pemanis bagi laki-laki buruk rupa yang kaya raya. Contohnya ya itu, para model cantik jelita bak bidadari yang silih berganti menghangatkan hari-hari pemain sepak bola berkulit hitam yang sekarang merumput di  klub  AC Milan itu. Bukan bermaksud rasis, secara saya sendiripun termasuk orang kulit berwarna. Tapi pesepak bola itu, si MB yang berkebangsaan Italia itu, dilihat dari angle manapun, lumayan sukar disebut ganteng.  Sudah begitu kelakuannya error pula. Brutal, banyak tingkah dan pemarah. Sifat playboy nya juga nggak ketulungan. Tapi jangan ditanya soal duitnya. Doi kaya raya banget ! . Jadi  meskipun mungkin saja ini adalah tuduhan sumir, rasanya mudah ditebak motif cewek-cewek cantik imut yang mengerubuti pemain sepak bola berjuluk ” Super…” ini.

Sebetulnya agak sungkan saya menyebutkan contoh yang agak-agak serupa tapi tak sama yang ada di Indonesia. Tapi tidak lengkap rasanya kalau saya tidak menyebutkannya. Hmm … Itu lho, si Andika Kangen Band yang punya potongan rambut poni bagaikan gorden itu. Atau kalau ingin contoh yang lain sebutlah pelawak Kiwil. Mereka itu disepakati publik sebagai selebritis pemilik wajah tidak ganteng yang punya reputasi piawai dalam menggaet perempuan-perempuan cantik nan molek. Suatu keahlian yang bahkan kadang sulit dimiliki para cowok ganteng.  Bikin iri saja. Makanya banyak reporter acara infotainment yang suka usil menyebut motif para perempuan tersebut adalah semata-mata uang. Padahal kan belum tentu seperti itu.

3. Motif Memperbaiki Keturunan vs hukum Hereditas dari Prof. Mendell

Orang-orang berwajah dibawah pas-pasan namun memiliki modal yang mencukupi baik berupa harta maupun kepribadian, tentu mempunya cita-cita mulia untuk memiliki keturunan yang lebih baik daripada dirinya, minimal dari segi penampakan wajahnya. Jangan sampai wajah Bapak dan anaknya sama-sama ancur. Nah, cara termudah yang dapat ditempuh adalah dengan menikahi perempuan yang berwajah cantik.  Harapannya semoga saja anak-anaknya kelak memiliki wajah seindah ibundanya. Namun benarkah sesederhana itu yang akan terjadi nanti ?

Prof Joshua. T. Mendell, Phd, seorang pakar Biologi Molekular dari John Hopkins University di Baltimore - USA  sangat terkenal dengan teori yang dikemukakannya yakni teori atau hukum Hereditas. Semua anak SMA terutama yang mengambil jurusan IPA pasti mengenal materi teori Hereditas Mendell ini melalui mata pelajaran Biologi.

Sederhananya, teori ini menjelaskan tentang prinsip pewarisan sifat dari induk kepada anaknya (keturunannya). Jika misalnya kita menyilangkan kembang Sepatu berwarna putih dengan kembang Sepatu berwarna merah, maka kombinasi warna bunga yang kemungkinan akan dihasilkan oleh keturunannya adalah : kembang Sepatu berwarna merah atau putih atau pink. Itu dalam keadaan normal. Namun selalu ada penyimpangan di alam semesta ini. Belum tentu warna yang dihasilkan sesuai dengan yang disebutkan dalam teorinya. Kadang kembang yang dihasilkan malah berwarna Pink keunguan, Putih berbelang-belang Merah, atau Merah bertotol-totol Putih. Nggak jelas gitu. Semua itu sangat tergantung pada berbagai faktor penyebab semisal :  induk mana yang merupakan galur murni, gen mana yang dominan dan gen mana yang resesif, dsb. Jadi wajar kalau sifat individu yang dihasilkan malah berbeda sama sekali dengan sifat induknya.

Jika teori Hereditas dari Mendell itu dihubungkan dengan cita-cita mulia para pemilik wajah non cakep yang menikahi cakepwan/ cakepwati untuk mendapatkan keturunan yang rupawan, maka jangan kecewa jika hasilnya justru sangat jauh dari yang dibayangkan semula.
Misteri pewarisan sifat  seperti yang diungkapkan Mendell semakin menampakkan keragamannya ketika diterapkan dalam keseharian. Sebagai buktinya, sering kita lihat banyak   orang yang berwajah tidak cakep ketika menikah dengan perempuan cantik, justru menghasilkan anak yang wajahnya copas wajah ayahnya. Artinya  misi memperbaiki keturunan tidak semulus perkiraannya. Atau sebaliknya, banyak juga kita lihat suami –istri yang keduanya berwajah tidak cakep justru punya anak cakep-cakep. Juga pasangan suami –istri yang wajahnya ganteng-cantik, malah punya keturunan yang wajahnya sama sekali tidak cakep. Aneh kan. 

Dalam kasus seperti itu jangan buru-buru menyimpulkan bahwa ibunya pasti sudah berselingkuh dengan tetangga, makanya wajahnya jadi beda. Tidak boleh begitu, jangan menuduh sembarangan, kata Nenek bisa kuwalat nanti.  Penjelasan sederhananya seperti ini : Sifat manusia itu diwariskan melalui gen orang tuanya dari generasi ke generasi tanpa putus. Kadang gen tersebut memunculkan penampakannya kadang juga tidak. Namun demikian gen tersebut eksis dan menetap dalam darah keluarga tersebut secara terus menerus dari generasi ke generasi, yang  pada suatu saat  nanti sifat ini akan menunjukkan dirinya entah di turunan keberapa. Ini yang menyebabkan kadang wajah anaknya beda jauh dengan wajah orang tuanya.

Bukan hanya wajah non cakep yang merupakan sifat dominan, masih banyak lagi sifat genetis yang meski sudah melalui puluhan generasi tetap saja muncul dalam diri individu anak cucu keturunannya. Sifat dominan ini misalnya  intelegensia rendah alias lola, penyakit buta warna, Hemofilia, sifat -sifat ras Mongoloid (orang Chinese married sama bangsa apapun, anaknya pasti kelihatan Chinese nya ), alergi terhadap protein tertentu (cmiiw),penyakit asma,  dan masih banyak lagi.

4. Hidup ini tidak sesederhana sistem persamaan linear

Memang tidak masalah mempunyai wajah tidak cakep, otak tidak briliyan, atau punya penyakit buta warna. Bukankah kita terlahir tanpa dapat memesan pada Pencipta kita, ingin dengan rupa apa kita dilahirkan ke dunia ini ? semua yang ada pada diri kita adalah pemberian Allah, yang sudah menjadi keniscayaan alam.  Kita hanya tinggal mensyukuri dan merawat saja dengan sebaik-baiknya. Toh pada akhirnya semua kekurangan itu dapat ditutup dengan kebaikan hati, dengan etika dan akhlak yang baik, atau dengan harta yang banyak melalui kerja keras pantang menyerah.

Yang ingin saya katakan dalam tulisan ini adalah, jangan terlalu percaya diri bahwa jika kita menikah dengan orang yang cakep, atau menikah dengan Profesor yang jenius maka anak kita kelak akan cakep atau jenius. Belum tentu. Untuk masalah ini kita benar-benar tak dapat menduganya. Soal akan seperti apa keturunan kita kelak sungguh tak semudah menghitung sistem persamaan linear, akan berapa bilangannya dalam langkah kesekian.   Karena jangankan kita, Profesor Mendell saja menyerah dengan komposisi dan rasio hasil persilangan yang sering diluar dugaan 

Ya tentu boleh-boleh saja mengharapkan sesuatu yang baik dalam hidup ini, namun jangan pernah melupakan bahwa Allah Tuhan pencipta kita itu memiliki kehendak Nya sendiri. Kita hanya dapat berdoa, semoga Allah memberi kita keturunan yang  jauh lebih baik. Jadi teman-teman, seperti apapun wajah kita, cakep, sedang atau dibawah sedang, tetaplah berdoa yang terbaik dan menyerahkan segalanya kepada Sang Pencipta. Bersikap terlalu ambisius dan sok yakin kadang hanya mendatangkan  kekecewaan saja. Selamat berakhir pekan ya teman-teman, semoga kebahagiaan menghampiri kita di hari ini dan hari-hari selanjutnya , aamiin 

Salam sayang,

anni

No comments:

Post a Comment