Penggemar Orang Ganteng
Putriku mengakunya penggemar Barca. Dia selalu update
berita-berita tentang Barca. Semua sepak terjang para bintangnya, baik di dalam
ataupun di luar lapangan dia tahu. Tak hanya itu,sebagai seorang yang mengaku
Barcelonistas sejati, putri abegeku itu sampai merasa harus memiliki jersey
kesebelasan Barca yang dia beli dari uang tabungannya secara on line seharga
650 ribu. (sewaktu aku menegur dia karena menghamburkan uang untuk hal-hal yang
nggak penting, dia malah bilang,” ibu tau nggak, Barca itu sudah mengalihkan
dunia aku ? ) hadeh ampunn …
Namun
demikian kalau aku perhatikan, bukan hanya berita tentang Messi, Pique,
Fabregas, atau Puyol saja yang dia update, tapi berita-berita tentang Ronaldo,
Kaka, Van Persie, dll yang tidak ada hubungannya dengan Barcapun dia konsumsi
dengan lahapnya. Aku sering melihat dia sedang asyik memelototi foto-foto
sederet bintang sepak bola yang kesemuanya berwajah super ganteng, yang dia
ambil dari google images.
Kalau
aku bilang, ” Menurut ibu, kamu tuh sebetulnya bukan penggemar Barca, tapi
penggemar orang ganteng “, dia menjawab ” iya sih, tapi cowok-cowok itu bakal
tambah ganteng kalau mereka gabung ke Barca. Jadi Barca itu, bikin orang
ganteng makin ganteng “.
Hmh … memang susah kalau berdebat sama abege jaman sekarang.
Selalu tangkas menjawab dan selalu bersedia menjawab.
Menurutku,
wajar saja anak perempuan suka sama orang ganteng. Itu artinya anakku normal.
Lagi pula hobi mengikuti berita-berita tentang Barca atau pemain-pemain sepak
bola ganteng dari televisi atau internet, toh bukan hobi yang mahal. Cukup
sambil duduk santai di de pan TV atau buka komputer atau laptop di rumah
sepulang sekolah. Bisa sambil lesehan, bisa sambil tengkurap, bisa sambil
ngemil, yang penting anak senang. Namun demikian, kadang aku dibuat puyeng juga
oleh komentar-komentarnya tentang perilaku para idola yang dia akses dari
segala media itu, terutama jika sudah menyangkut hal-hal yang sensitif.
Umpamanya,
suatu hari si abege sulungku itu berkata padaku,
” Bu, Pique punya anak ya bu ? kan sama Shakira nya belum
nikah ? Messi juga punya anak ya bu, tapi kan dia juga belum nikah ?”
” Ya sudah, kalau kamu suka sama Barca, perhatikan saja permainannya. Nggak
usah pedulikan gosip pemainnya “.
” Emang sih, cuma curious aja, belum married kok udah pada punya anak “,
kilahnya setengah ngeyel.
” Yaa .. setiap orang kan punya jalan hidup yang berbeda-beda. Rencana hidup
mereka juga beda. . Seperti apa rencananya kita kan nggak tahu. Kehidupan
mereka yang sebenarnya seperti apa juga, kita kan nggak tahu. Yang penting,
kalau menurutmu yang mereka lakukan itu salah, ya sudah jangan diikuti “
” Iya sih Bu, tapi tetep aja, orang kalau mau punya anak kan harus nikah dulu.
Memangnya mereka nggak punya agama ya Bu ?
” Hush, ya punya dong ah ! Masa nggak punya sih ? “
” Ya kan itu dilarang agama “, kata anakku keukeuh.
” Hmmhh … Mungkin mereka sebenarnya beragama, cuma kurang taat aja kali …”,
jawabku cepat biar dia cepat mengerti. Sebagai reaksinya, dia jadi terdiam
sambil mikir kelihatannya.
Obrolan
kami tak berhenti sampai disitu saja sebetulnya. Anakku itu terus mengejarku
dengan pertanyaan seputar perilaku idola sepak bolanya yang punya anak meski belum
menikah. Dan kalau sudah begini, urusannya bisa ribet. Dia suka berdiskusi
dengan metoda debat. Mentang-mentang anggota tim debat di sekolahnya. Ya apa
boleh buat, mau tidak mau aku layani saja, meski aku sendiri sebenarnya sudah
merasa lelah, karena bekerja sampai sore hari.
Meski
dia tidak selalu setuju dengan perilaku serba permisif seperti yang kerap
ditunjukkan oleh para bintang sepak bola dunia, namun anakku cukup dapat
menempatkan porsi perasaan sukanya pada mereka. Kebanyakan yang disukai anakku
ya memang sebatas permainan dan wajah ganteng para mega bintang ini.
Punya
anak abege alias remaja memang memiliki romantika tersendiri. Kita sebagai
orang tua harus siap sedia setiap saat menjadi lawan dan kawan diskusinya.
Untuk itu kita harus mengikuti segala yang sedang menjadi trend saat ini. Mulai
dari mode, musik, gaya hidup, berita olah raga, dll. Jadi kalau ngobrol
nyambung. Kita hanya perlu tahu tentang trend anak muda, tanpa harus terhanyut
di dalamnya, karena nggak pantes juga, sebab umur sudah tidak sesuai.
Nanti malah diledekin sok muda, atau enggak dibilang portugal (pasukan
orang tua galau) males kan …
Kasihan
anak-anak remaja jika tidak didampingi, tidak diperhatikan. Karena secara
psikologis mereka sebetulnya belum cukup dewasa, belum cukup memahami seluk
beluk kehidupan. Jadi masih harus banyak diajari, diarahkan, dinasehati. Sebab
jika tidak mereka akan menyimpulkan sendiri fenomena kehidupan yang baru mereka
temukan. Mending kalau menyimpulkannya benar. Kalau keliru, boleh jadi mereka akan
terjerumus dalam perilaku yang menyimpang. Kasihan bukan ?
Anakku
sebagaimana kebanyakan remaja lainnya, sangat mudah menjadikan seseorang yang
menarik perhatian sebagai idolanya. Kadang mereka tak segan-segan untuk
mengimitasi perilaku idolanya, atau setidaknya berupaya mengupdate setiap gerak
gerik sang idola melalui media massa, internet, atau media sosial.
Seorang remaja yang kritis mungkin akan banyak bertanya jika mereka
menemukan perilaku sang idola yang dinilai tak lazim, seperti perilaku para
bintang sepak bola tadi. Namun anak remaja yang tidak memiliki kepribadian yang
mantap, atau katakanlah kurang memiliki wawasan, akan serta merta meniru
perilaku idolanya, tanpa memfilter terlebih dahulu, apakah perilaku sang idola
itu pantas untuk ditiru ataukah tidak.
Sampai
batas ini aku harus banyak-banyak bersyukur, karena anak-anakku masih
menjadikan kami orang tuanya sebagai tempat bertanya dan diskusi mereka yang
utama. Meski kadang suka geli juga memperhatikan tingkah laku mereka yang suka
berbinar-binar saat menceritakan perihal kegantengan dan ke cool an Ricardo
Kaka, umpamanya. Gayanya itu lho, kaya yang kenal saja sama si Kaka.
Yang lebih menggelikan lagi, baru sejam yang lalu mereka memuji si Kaka
setinggi langit, di jam berikutnya idolanya sudah lain lagi, jadi si Casillas.
halah ..
Apapun,
sepanjang yang dilakukan anak-anak remaja kita masih dalam batas kewajaran, aku
rasa sebaiknya kita membiarkan saja, karena itu adalah bagian dari pencarian
kepribadian mereka yang asli. Mereka sedang berusaha mencari patron. Kalau
cocok ditiru, kalau tidak ya sudah dilupakan begitu saja. Sebab memang
begitulah dunia remaja, penuh dengan warna dan gejolak. Dunia yang indah dan
penuh semangat ya ?
Dan ngomong-ngomong soal pemain sepak bola ganteng, idola
aku ya tetap saja Rumenigge, Mario Kempes, yang muda paling Batistuta.
Tapi yang paling ganteng siapa lagi kalau bukan Ajat Sudrajat dan semua pemain
Persib tahun 80 an ! he he … Kelihatan banget umurnya ya ? Nggak apa-apalah,
Biarin aja, pasrah aja aku mah …. :D
Nah,
selamat bersahabat dengan anak-anak remaja kita ya teman-teman, semoga selalu
seru dan berbahagia !
Salam
sayang,
Anni
(semua
gambar diambil dari www.wikipedia.com )
No comments:
Post a Comment