Kota Bandung memang bikin kangen.
Suasananya yang asyik membuat banyak orang merasa ingin datang dan datang
lagi ke kota Kembang ini. Seandainya jalanan kota Bandung tidak macet parah,
tentu jumlah wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung akan semakin meningkat
setiap harinya. Sudah terbiasa bagi kami, saya, suami,dan anak-anak,terjebak
dalam kemacetan setiap kali pulang ke Bandung.
Dan siang itu di hari Sabtu yang
cerah, saat kami berempat dalam perjalanan menuju rumah Ibuku, kembali
kami harus berkutat, berjibaku dalam pusaran kemacetan yang luar biasa di
sepanjang jalan Otto Iskandardinata. Riuh rendah, hiruk pikuk, berjejal,
ruwet seperti benang kusut, itulah mungkin gambaran yang pas untuk melukiskan
suasana macet total di sepanjang ruas jalan yang berdekatan dengan pusat
perbelanjaan Pasar Baru itu.
Kami memutuskan untuk tidak bersikap
kesal selama berada dalam jebakan kemacetan. Jadi untuk merintang-rintang
waktu, kedua gadis remaja kami mengeluarkan ponselnya , memasang headset di
telinga, dan segera tenggelam dalam keasyikan dan keceriaan bersama
teman-temannya di dunia maya. Sementara saya tentu lebih memilih mengobrol
dengan Suami yang berada di balik kemudi, agar dia tidak bosan dan mengantuk.
Sambil berbincang ringan, tak hentinya saya mengamati keadaan di sekeliling
kami, lalu merekam semua fragmen kehidupan ke dalam memori di otak saya.
Dan inilah sepenggalan fragmen-fragmen kehidupan itu …
1. Orang Norak bermobil keren
Ditengah kemacetan yang parah, dan
ditengah antrian kendaraan yang mengular, tiba-tiba kami yang sedang santai
mengobrol dikejutkan dengan mobil Fortuner yang tiba-tiba mengambil jalur
kanan. Santai banget, seolah tidak melihat bahwa ini lalu-lintas sedang macet
total dan kelakuannya mengambil jalur kanan itu akan menambah parah kemacetan.
Seenaknya banget, seolah ini adalah jalan milik milik Bapaknya saja. Sungguh
perilaku berkendara yang tidak sopan dan tidak tahu aturan. Sekilas saya
lihat ada seorang laki-laki muda berpenampilan gagah, berkemeja dan berdasi di
dalam mobil itu. Tapi saya tidak peduli. Kalaupun dia itu seorang
Menteri, saya tetap tak peduli. Yang saya tahu dia adalah orang kampungan
bermobil keren. Titik.
2. Orang darting yang selalu
merasa penting
Namanya juga macet, ya kita mesti
antri dan bersabar dong. Memangnya dengan membunyikan klakson sekeras-kerasnya
akan membuat mobil yang berhenti di depan kita akan merayap maju ? enggak juga,
kan ? nah, lalu kenapa banyak sekali pengemudi yang terus dan terus membunyikan
klakson mobilnya sampai hampir tuli telinga ini dibuatnya. Orang kok pemarah
sekali. Konon katanya, orang yang emosian gitu, kebanyakan karena menderita
penyakit darah tinggi alias darting. Apa memang betul seperti itu ? rasanya
saya yang punya penyakit darah rendah juga suka emosi, biarpun sesekali, he he
…
Nah si Oom Darting ini, terus saja memijit klakson mobilnya, dan berulang-ulang
melongokkan kepalanya keluar jendela, sambil berterian-teriak tak jelas seraya
sibuk mengacung-acungkan tangannya ke udara. Tau deh, ngedumel apaan dia. Kalau
memang merasa tidak sabar, dan ada urusan penting yang harus segera
diselesaikan, ya gimana kek, turun kek, bantu Pak Polisi yang sudah sampai
keringetan begitu mengatur lalu-lintas yang tak kunjung lancar. Bukannya
berteriak-teriak nggak jelas macam orang kehilangan akal seperti itu. Memangnya
Loe doang yang penting ? Gua juga penting tau. Bete …
3. Orang sabar perlu udara segar
Kalau ada lomba orang sabar, ada
kemungkinan Suamiku bakal menjadi juara pertamanya. Beneran deh. Kan pada
umumnya, orang kalau mengemudi lalu terjebak dalam kemacetan total, setidaknya
bakal mengeluhlah, meski sedikit. Selebihnya ya marah-marah nggak jelas. Tapi
suamiku, sabaar banget. Duduknya tetap santai, kepala mengangguk-angguk
mengikuti irama lagu, sambil sesekali tangan kirinya mencubit-cubit pipiku.
Mencubit pipiku adalah hobi Suamiku, entah kenapa. Mungkin karena pipiku tembem
mirip kue apem. Manajemen stress dan kepiawaiannya mengelola emosi sangat luar
biasa. Saat ada angkot yang tiba-tiba merangsek dari sebelah kiri, nyaris menyerempet
spion dan membuat mobil kami jadi terpaksa mepet ke setengah jalur kanan,
Suamiku hanya berucap kalem, “astaghfirullah” sambil tetap tenang dan sabar.
Haduh, kalau saja saya yang ada di posisi dia, seengaknya kata ”
stupid - fool “, bakal terlontar ke arah si Supir angkot yang nggak tahu diri
itu. Suamiku mah sabar sajah. Dia hanya membutuhkan udara segar untuk meredakan
keterkejutannya. Dia matikan AC, membuka kaca jendela, menghirup nafas
dalam-dalam, bersandar, lalu santai lagi. ck ck …
4. Dia yang
koplak, dia yang nyalak !
Nah ini dia.
Para Bikers si Raja jalanan. Merasa kendaraannya slim, atau merasa jalan raya
adalah sirkuit balap yang membuat dirinya tampil bak Rossi, para Bikers kerap
berubah menjadi pengendara yang sangat berbahaya di jalan raya. Tidak hanya
membahayakan diri sendiri, namun juga membahayakan para pengendara lain. Sudah
begitu,seringkali jika terjadi insiden, jarang ada biker yang mau disalahkan.
Apalagi jika insiden itu melibatkan mobil dengan motor. Bagaimanapun kejadiannya,
pokoknya yang salah harus mobil. Aneh kan ? dan begitulah kejadiannya. Tak ada
angin tak ada hujan, tiba-tiba sebuah sepeda motor yang ditumpangi dua pemuda,
merangsek dari sebelah kiri, meliuk-liukkan motornya dengan suara knalpot yang
memekakkan telinga. Saking sok jagoannya, si pengemudi motor berzigzag diantara
mobil-mobil yang mengantri. Tapi malang, ada lubang di dekat situ yang tak
terlihat oleh pengemudi motor. Motorpun oleng dan si pengemudi tak dapat
menguasai kendaraannya. Tak ayal motor itupun menyenggol mobil yang ada
di dekatnya, lalu terjatuh diringi suara guuubrrraaakss… *&@$#!!! dan
aaaaaauwww …*&@$#!!! yang keras sekali. Nah lo, sukuriin …! makanya
jadi orang jangan belaguu ! *eh …
Lalu apakah yang terjadi selanjutnya
? Si pengemudi yang mobilnya tersenggol motor itu pun keluar dan memeriksa
keadaan kendaraannya. Wajahnya kesal bukan main. Ya jelas saja, orang lagi diem
tau-tau ditabrak. Eh tiba-tiba, itu dua pemuda pengendara motor yang jatuh
terjengkang di atas aspal itu, kontan bangkit dan langsung melabrak si
Pengemudi mobil, sambil tangannya teracung-acung seolah hendak meninju wajah si
Pengemudi mobil. Lah, ini benar-benar negara lucu dengan masyarakat yang nggak
lucu ! lha wong dia yang koplak, kok malah dia yang galak ? jelas- jelas
si biker yang salah, kok malah dia juga yang marah ? heran saya ..
5. Dunia milik berdua, yang lain
ngontrak
Kalau yang ini, pemandangan syur. He
he …
Di tengah kemacetan lalu-lintas, kulihat ada sepasang muda-mudi yang mungkin
sedang dimabuk asamara dan sudah dalam keadaan horny banget deh kelihatnnya
(*ups). Masak di siang bolong yang terik begini, mereka berpelukan ketat di
atas motor yang mereka tumpangi. Sang Cewek memeluk cowoknya dari belakang sambil
sesekali berbisik mesra ke telinga cowoknya, sementara cowoknya ketawa-ketiwi
kegelian, sambil sesekali mengelus dan menciumi lengan sang kekasih. Wajah
sepasang manusia dimabuk cinta itu sudah mupeng banget keknya. Sampai nggak
peduli suasana hiruk pikuk di sekeliling. Cuek saja, dunia miliki berdua, yang
lainnya ngontrak doang ! heu heu … ^__^
6. Banci kaleng yang menekan
rasa malunya
Dan inilah hiburan murah meriah yang
selalu ada di tengah kemacetan lalu-lintas. Pengamen laki-laki berpenampilan perempuan,
yang bertingkah lebay dan berdandan mencolok. Mereka ini sering dijuluki Banci
Kaleng. Para pengamen yang jelas-jelas laki-laki ini menirukan gerik-gerik
kemayu khas perempuan, berpakaian sexy banget, yang perempuan saja belum tentu
berani memakai pakaian serupa itu. Tak lupa mereka membubuhkan make up yang
super menor di wajahnya. Tak ketinggalan bulu mata anti badai juga terpasang di
kedua matanya.
Penampilan mereka sekilas tampak
lucu, entah disengaja untuk menarik perhatian, atau memang tak cukup punya
modal untuk berpenampilan lebih baik. Yang jelas para Banci Kaleng itu
masih tetap membiarkan otot-otot kekar dan urat laki-lakinya menyembul dengan
jelas di balik penampilan femininnya. Para banci kaleng ini, jika
berbincang dengan sesamanya ya bersuara seperti laki-laki biasa saja, berbeda
dengan ketika merayu para pengemudi untuk mengeluarkan recehannya. Suaranya
ganjen banget, diperempuan-perempuankan !. Saya tidak tahu, apakah mereka ini
memang sekedar berakting untuk mencari uang dengan menyingkirkan rasa
malunya, atau memang waria yang sesungguhnya. Sekilas mereka tampak sama
saja. Selama macet, beberapa ribu rupiah mereka dapatkan. Lumayan untuk hidup
sehari itu, atau mungkin juga untuk menghidupi anak istrinya ? siapa yang tahu
… ?
7. Macet itu berkah
Selama kurang lebih 45 menit terjebak dalam kemacetan, tak
terhitung berapa banyaknya para pedagang asongan yang menawarkan jualannya
kepada para pengemudi mobil. Minuman dingin, makanan kecil, tissue, peta kota
Bandung, jasa mengelap mobil, sampai peminta-minta, semua mengais rezeki di
kemacetan jalan raya yang panas dan berdebu. Saya yakin, tidak sedikit rupiah
yang berhasil dikumpulkan oleh para penjual asongan dan jasa lap kaca mobil
ini. Sayang saya melihat masih banyak anak-anak kecil yang mengemis
meminta-minta sembari menggendong bayi entah bayi siapa. Selalu perih hati saya
menyaksikan anak-anak malang yang mungkin adalah korban perdagangan anak,
sengaja dikaryakan oleh orang tuanya, atau mungkin saja mereka adalah korban
penculikan itu. Aku mah suka mendadak pingin jadi Menteri Sosial kalau melihat
keadaan seperti ini. Perasaan dari dulu Pemda Kota Bandung nggak pernah tuntas
membereskan masalah gelandangan dan pengemis deh. Jadi nggak sabar …
Selalu ada Hikmah
Nah itulah sekilas fragmen kehidupan
yang berhasil saya tangkap di sela kemacetan yang kami alami kemarin. Banyak
manfaat dan hikmah yang dapat saya petik dari cuplikan kejadian sehari-hari
itu. Hikmah yang semoga membawa manfaat bagi saya agar menjadi Ibu dan Ibu Guru
yang lebih sabar dan bijak dalam menjalankan kewajiban saya. Semua frgamen yang
saya saksikan itu adalah contoh gamblang yang dapat menjadi pelajaran berharga,
betapa manusia itu harus senantiasa mengedepankan etika, ketenangan, kesabaran,
dan kewarasan dalam setiap situasi, seberat apapun.
Saya yakin, tentu teman-temanpun
sering melihat fragmen semacam itu di setiap kemacetan. Fragmen kehidupan yang
kadang lucu, kadang memprihatinkan, dan ada kalanya juga menimbulkan kemarahan.
Ayo berbagilah teman-teman, pasti sangat menarik. Selamat hidup dengan penuh
manfaat ya teman-teman… :)
Salam sayang,
Anni
No comments:
Post a Comment