1. Tayangan Televisi yang Ngeselin
Belakangan hari ini mata pemirsa Televisi ( terutama mata
para Oom-Oom :D ) seolah disegarkan dengan pemandangan wajah- wajah cantik
bening yang berseliweran di layar kaca. Perempuan- perempuan cantik itu
berstatus macam-macam, ada yang berstatus istri sah dan sedang mengandung pula,
ada yang berprofesi artis tahun 90 an, ada mahasiswi kinyis yang masih berusia
belasan tahun, ada juga cewek seksoy foto model majalah laki-laki. Status
mereka boleh saja berbeda, tapi mereka punya kesamaan, yaitu sama- sama cantik
dan sama-sama mengerucut pada satu orang laki-laki super jantan bernama Ahmad
Fathanah yang termasyhur itu.
Saya bukan orang PKS. Mengapa hal ini harus saya tegaskan ?
ya, khawatir saja bakal ada orang yang menilai, lha kok bu anni, ngomongin AF ?
bukannya sama-sama orang PKS ? kan berjilbab, pasti orang PKS dong ? . Yee …
nggak semua orang yang berjilbab kader PKS kali. Saya bukan kader PKS atau
pendukung Parpol manapun. Semua Parpol itu nggak ada yang bisa dipercaya
soalnya. Lebih baik saya mah tetap setia mendukung PERSIB saja. Pipa
Piking !
2. Ada Fulus, Ada si Mulus ..
Sebagai perempuan yang punya mata normal , sori dori mori
kalau saya harus mengatakan bahwa secara fisik (wajah dan penampilan ), Mr AF
itu masuk kategori biasa- biasa saja sebetulnya, wajahnyapun sedang-sedang
saja. Dia itu tipe yang kalau lewat di depan sekumpulan ibu-ibu, ibu-ibu itu
hanya akan memandang sepintas, habis itu asyik lagi melanjutkan rumpiannya.
Nggak akan mereka menengok dua kali. Yakin deh, soalnya doski nggak gitu keren.
Tapi secara DUIT, nggak usah
diomongin lagi. Mr AF keren abis. Inilah kelebihan yang sulit disamai kaum
laki-laki manapun. Kalau sudah begini, lewat deh semua wajah ganteng kayak
Pierce Brosnan , perut bersegi 6, atau suara merdu merayu kayak si Afghan.
Dengan duit tebal menggembung di dompet ( eh masih musim gitu orang narok
duit di dompet ? heu heu … ) , biarpun punya wajah minimalis, bentuk tubuh
seperti kurva tertutup tidak beraturan, jorok dan mungkin bau mulut atau bau
ketek ( bau mulut dan bau ketek mah sudah suratan takdir, nggak bisa diobatin
pakai duit ! ) nggak masalah. Cewek- cewek pasti akan datang mengelilingi, bak
lalat merubungi makanan busuk yang sudah bau. Kok busuk dan bau ? ya
iyalah, gimana nggak bau, orang duitnya nggak halal !
3. Cantik- Cantik Kok Tablo …
Balik lagi ke layar TV. Beberapa malam ini, kami di rumah
melihat tontonan yang tidak lucu dan bikin - jangankan saya yang sudah terbiasa
mikir - anak-anak saya yang masih remaja saja sampai geregetan, dan
berulang-ulang mengucapkan kata ,” iih dasar beg*… “, atau, ” hadeuuhh … dasar
tablo ! ( tampang blo** ). Sampai
saya harus berulang-ulang menegur. ” hush ! nggak boleh ngomong gitu ah …”.
Anak- anak memang tidak membantah, tapi tatapannya itu lho, jelas banget
mengatakan, ” ih emang iya, kok “. Jadi dari pada anak- anak saya pada
keki melulu, mendingan saya meraih remot dan pindahin channel ke kartun Shaun
the Sheep. Dah beres.
Tapi memang bener lho, siapapun pasti bakal geregetan
mendengarkan perempuan-perempuan yang asli semua kata-kata yang dikeluarkan
dari mulut seksi nya itu non sense banget. Saya tidak akan membahas
perempuan-perempuan seksoy yang status hubungan mereka dengan Mr AF itu masih
simpang -siur, males soalnya. Bikin panas hati saja. Saya hanya akan fokus pada
S istri sah AF.
S ini
orangnya cantik, manis, bening, masih muda dan sedang hamil pula, jadi
tambah cantik kan ? .Tapi setiap kali diwawancarai media, omongannya nggak jelas,
nggak konsisten. Okelah mungkin karena dia sedang dalam keadaan tertekan dan
dalam keadaan mengandung. Tapi pengakuannya soal dia tidak tahu pekerjaan dan
bisnis suaminya, itu jelas tidak masuk akal. Bagaimana mungkin seorang Istri
tidak mengetahui pekerjaan Suaminya, dan dengan ringan hati menerima limpahan
kemewahan tanpa menaruh syak wasangka sedikitpun, dari mana asal- muasal semua
harta tersebut ? halalkah atau haram ? memangnya kalau lagi berduaan,
ngobrol apa saja ? kok bisa-bisanya masalah rumah tangga yang krusial seperti
itu tidak terkomunikasikan dengan baik ?
4. Mari Mengambil Pelajaran
Kasus ini harusnya menjadi sebuah cermin, harusnya menjadi
sebuah pelajaran bagi para Istri agar tidak hanya mencintai Suaminya, dan
mempercayai namun tidak kritis, kemudian hanya bisa menangis nelangsa tatkala
Suaminya tertimpa kasus kriminal , namun juga wajib menjaga Suaminya agar
selalu berjalan di rel yang seharusnya, memastikan agar Suaminya itu tidak
melenceng kemana-mana, tidak melanggar norma agama dan norma sosial lainnya.
Itulah gunanya perkawinan. Para Istri jangan bisanya hanya memposisikan diri
sebagai ratu rumah tangga yang harus serba dilindungi, dimanja dan dipuja,
lemah dan rapuh. Namun harus juga memiliki peran yang kuat dan setara, yakni sebagai
pendamping, penjaga, dan penasihat Suami yang utama dan terpercaya, baik
diminta maupun tidak.
Istri itu pendamping Suami, bukan bawahan Suami. Seorang
Istri harus menyadari betul peranannya itu. Oleh karenanya, jika ada seorang
laki-laki, seorang Suami , melakukan sebuah pelanggaran hukum berat semisal
korupsi, maka patut dipertanyakan bagaimana sesungguhnya peran istri di balik
semua tindak kejahatan itu.
Sudah tidak masanya lagi Istri hanya tertawa –tiwi senang
dan mengucapkan terimakasih dengan sejuta kemanjaan, ketika menerima materi
yang berlimpah dari Suaminya. Tanya dengan teliti, dari mana asal –usul uang
itu. Kejar terus informasinya. Gunakan logika, apakah uang sebesar itu wajar
ataukah tidak dengan penghasilan yang diterima Suami selama ini, dengan bisnis
yang dijalankannya selama ini ? jika ada kejanggalan, dan Suami tetap tidak mau
berterus terang menjelaskan asal- usul uang itu, jangan langsung diterima.
Sebaliknya kejar terus informasinya dari teman-temannya, dari rekanan
bisnisnya, dll. Lebih baik menerima ketersinggungan Suami daripada menerima
uang haram yang berujung masuk NERAKA ! . Yakinlah, jika memang uang
tersebut berasal dari sumber yang halal, dalam satu detik Suami pasti akan
mengatakan dari mana asalnya, bukan ? . Bagaimana Suami tidak makin terperosok
lebih jauh ke dalam jurang korupsi, jika Istri manut saja menerima segunung
uang yang diberikan oleh Suami tanpa banyak bertanya perihal status halal -
haramnya.
5. Suami itu Cermin Istri
Pada umumnya Suami adalah laki-laki yang hidupnya sangat
diwarnai oleh Istrinya. Penampilannya, prestasinya, pencapaian-pencapaiannya,
perilakunya, bahkan pola pikirnya, sangat mencerminkan peran Istri di baliknya.
Jangan sampai berumah tangga itu hanya mengejar status sosial belaka. Di dalam
rumah tangga terdapat nilai-nilai yang harus diindahkan oleh pasangan Suami
Istri. Nilai ibadah, nilai kejujuran, nilai pendidikan, nilai
keteladanan, saling menghargai, dsb, yang kesemuanya harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab. Artinya sebuah hubungan dapat
dikatakan GAGAL jika seorang
Suami melakukan korupsi atau kemaksiatan lainnya, namun Istri tidak mengetahui
sebab dia lalai menjaga dan menasihati Suaminya.
Mari teman-teman, kita jaga keluarga kita agar terhindar
dari perilaku buruk, sekecil apapun. Semoga Allah menguatkan kita, aamiin …
Salam sayang,
Anni
No comments:
Post a Comment